Cara Pupuk Jagung Hibrida

Cara Pupuk Jagung Hibrida

Jagung hibrida adalah jenis tanaman jagung yang diperoleh dari persilangan dua atau lebih jenis jagung yang berbeda. Tanaman jagung hibrida memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas jagung biasa, seperti pertumbuhan yang lebih cepat, hasil panen yang lebih banyak, dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Namun, agar tanaman jagung hibrida dapat tumbuh optimal, diperlukan pemupukan yang tepat. Berikut ini adalah cara pupuk jagung hibrida yang dapat dilakukan:

1. Pemupukan Awal

Pemupukan awal pada tanaman jagung hibrida dilakukan pada saat tanam atau sekitar 2-3 minggu setelah tanam. Pemupukan awal ini bertujuan untuk memberikan nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman jagung hibrida.

Pada pemupukan awal, dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16 atau 15:15:15. Pupuk NPK ini mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman jagung hibrida.

Pupuk NPK dapat diberikan dengan cara dicampur dengan tanah pada saat penanaman atau disemprotkan pada daun tanaman dengan menggunakan sprayer. Jumlah pupuk yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

2. Pemupukan Lanjutan

Setelah pemupukan awal, pemupukan lanjutan pada tanaman jagung hibrida dapat dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 30-40 hari atau pada saat tanaman memasuki fase pertumbuhan vegetatif.

Pada pemupukan lanjutan, dianjurkan untuk menggunakan pupuk urea dengan dosis 100-150 kg per hektar. Pupuk urea mengandung unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung hibrida pada fase pertumbuhan vegetatif.

Pupuk urea dapat diberikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman atau dicampur dengan tanah pada saat penyiraman. Jumlah pupuk yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

3. Pemupukan Pada Fase Pembungaan

Pada saat tanaman jagung hibrida memasuki fase pembungaan, diperlukan pemupukan khusus yang dapat meningkatkan produksi bunga dan buah. Pemupukan pada fase pembungaan ini dapat dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 60-70 hari setelah tanam.

Pada pemupukan pada fase pembungaan, dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 12:12:17+2MgO. Pupuk NPK ini mengandung unsur nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium (Mg) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung hibrida pada fase pembungaan.

Pupuk NPK dapat diberikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman atau dicampur dengan tanah pada saat penyiraman. Jumlah pupuk yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

4. Pemupukan Pada Fase Pemasakan

Pada saat tanaman jagung hibrida memasuki fase pemasakan, diperlukan pemupukan khusus yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Pemupukan pada fase pemasakan ini dapat dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 90-100 hari setelah tanam.

Pada pemupukan pada fase pemasakan, dianjurkan untuk menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 12:12:17+2MgO+0,5B. Pupuk NPK ini mengandung unsur nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, dan boron (B) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung hibrida pada fase pemasakan.

Pupuk NPK dapat diberikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman atau dicampur dengan tanah pada saat penyiraman. Jumlah pupuk yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

5. Pemupukan Tambahan

Selain pemupukan awal, lanjutan, pembungaan, dan pemasakan, diperlukan juga pemupukan tambahan pada saat tanaman jagung hibrida mengalami kekurangan nutrisi atau kondisi tanah yang kurang baik.

Pemupukan tambahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jagung hibrida. Pupuk organik atau pupuk kandang dapat dicampur dengan tanah pada saat penyiraman atau disemprotkan pada daun tanaman.

Kesimpulan

Pupuk jagung hibrida sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Pemupukan jagung hibrida harus dilakukan secara teratur dan tepat waktu dengan memperhatikan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhan.

Pemupukan awal menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16 atau 15:15:15, pemupukan lanjutan menggunakan pupuk urea, pemupukan pada fase pembungaan menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 12:12:17+2MgO, pemupukan pada fase pemasakan menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 12:12:17+2MgO+0,5B, dan pemupukan tambahan menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang.

Dengan melakukan pemupukan jagung hibrida yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen serta mengurangi kerugian akibat serangan hama dan penyakit.

Referensi

1. Buku: “Pupuk dan Cara Pemupukan Jagung Hibrida” oleh Dr. Ir. Soemarno, M.Sc. Buku ini membahas secara lengkap tentang jenis-jenis pupuk yang dibutuhkan oleh jagung hibrida, serta teknik pemupukan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung hibrida.

2. Artikel: “Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Produksi Jagung Hibrida” oleh Dr. Ir. Siti Nurhayati, M.Sc. Artikel ini membahas tentang manfaat pupuk organik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jagung hibrida, serta teknik aplikasi pupuk organik yang tepat.

3. Buku: “Teknik Budidaya Jagung Hibrida yang Efektif dan Efisien” oleh Dr. Ir. Agus Santoso, M.Sc. Buku ini membahas secara komprehensif tentang teknik budidaya jagung hibrida yang efektif dan efisien, termasuk pemilihan varietas, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, dan pengaturan irigasi yang tepat.