Memanfaatkan Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik

Halo Sobat Tani, pernahkah membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga? Ternyata, limbah rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik lho. Cara membuatnya juga tidak sulit, siapa saja bisa melakukannya. Selain itu, pupuk organik dari limbah rumah tangga juga ramah lingkungan. Tertarik untuk mencobanya? Simak ulasan sinautani.com berikut ini.

Pupuk Organik Limbah Rumah Tangga Bukanlah Hal Baru!

Memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik sebenarnya bukanlah hal baru. Sejak dulu, banyak orang yang sudah melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, teknik pembuatannya semakin bervariasi dengan tambahan inovasi baru. Bahkan, memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, kini juga menjadi bagian dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga.

Persoalah limbah rumah tangga sendiri sejatinya semakin hari semakin meresahkan. Mengutip Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia pada tahun 2016, menempati peringkat kedua setelah Tiongkok sebagai penghasil sampah terbanyak di dunia. Penyumbang sampah tersebut paling besar berasal dari limbah rumah tangga sekitar 48 persen.

Melihat dampaknya di daerah perkotaan, banyaknya limbah rumah tangga tersebut menjadi sumber penyakit dan banjir. Oleh karena itu, memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik kemudian menjadi dikenal kembali sekaligus terus dikembangkan kebermanfaatannya.

Memilah limbah Rumah Tangga

Sampah sayur dan buah dari limbah rumah tangga, photo by Del Barrett on Unsplash

Tidak semua limbah rumah tangga dapat dijadikan bahan untuk membuat pupuk organik. Sehingga, sebelum memulai membuat pupuk organik, limbah rumah tangga mesti dipilah terlebih dahulu untuk dipilih menjadi bahan pupuk organik.

Biasanya, limbah rumah tangga yang dapat menjadi bahan pupuk organik diantaranya ialah tisu bekas, kertas bekas, potongan kayu, cangkang telur, bumbu dapur yang kadaluarsa, potongan rambut, dan debu yang menggumpal dibalik lemari. Lalu, sisa sayuran dan buah baik masih segar maupun sudah busuk serta kotoran hewan peliharaan juga tidak ketinggalan masuk ke dalam limbah rumah tangga yang dapat dijadikan pupuk organik.

Kemudian, ada beberapa limbah rumah tangga yang tidak dapat dibikin menjadi pupuk organik, yaitu kertas kado metalik, minyak goreng, kaca, kacang walnut, sayuran atau buah yang terserang penyakit, boks kardus makanan berminyak, dan boks minuman berbahan metal.

Setelah mengetahui limbah rumah tangga apa saja yang dapat dijadikan bahan untuk pupuk organik. Selanjutnya, yuk mulai membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga.

Membuat Pupuk Organik Limbah Rumah Tangga

Sebelum mulai membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga, ada beberapa hal yang harus disiapkan, mulai dari peralatan dan bahan yang dibutuhkan.

Peralatan:

  1. Sarung tangan.
  2. Tempat dengan ukuran beserta penutupnya, semisal ember atau tong.
  3. Kantong plastik besar, ukurannya menyesuaikan wadah.

Bahan:

  1. Limbah rumah tangga yang sudah dipilah.
  2. Tanah
  3. Cairan em4.
  4. Tetes tebu / gula pasir.

Langkah-langkah Membuat Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga

  1. Siapkan limbah rumah tangga yang sudah dipilah untuk diolah menjadi pupuk organik.
  2. Hancurkan limbah rumah tangga tersebut.
  3. Kantong plastik yang telah disiapkan dilubangi dengan diameter sekitar 1 cm untuk sirkulasi udara.
  4. Larutkan tetes tebu atau gula pasir untuk dicampur dengan cairan em4.
  5. Pastikan, air yang telah disiapkan bebas dari zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
  6. Masukkan bahan-bahan, seperti limbah rumah tangga, tanah dan tetes tebu atau gula serta em4 ke dalam kantong plastik. Kemudian, aduk bahan-bahan tersebut hingga tercampur rata.
  7. Banyaknya tanah dan limbah rumah tangga dibuat sama.
  8. Kantong plastik yang berisikan bahan-bahan tadi disimpan ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
  9. Sebelum wadah ditutup, tambahkan air secukupnya ke dalam wadah.
  10. Kemudian, tutup rapat-rapat wadah tersebut dengan penutupnya.
  11. Simpan wadah tersebut di tempat yang aman dari sengatan panas matahari dan siraman air hujan.
  12. Diamkan wadah tersebut selama 3 minggu.
  13. Setelah itu, buka wadah tersebut. Pupuk berhasil dibuat apabila tidak tercium bau busuk dari wadah.
  14. Lalu, pisahkan kantong plastik dari wadah untuk ditiriskan.

Nah, didapatlah 2 jenis pupuk dari proses ini, yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat dari bahan-bahan yang dicampur dalam plastik dan pupuk cair dari air hasil rendaman dalam wadah.

Proses pembuatan pupuk cair belumlah usai. Pupuk cair tadi harus diencerkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan. Biasanya, komposisi pupuk cair dan air adalah 1:10 dalam liter. Barulah setelah itu pupuk bisa langsung disemprot ke tanaman atau media tanamnya.

Kelebihan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga

Kelebihan pupuk organik dari limbah rumah tangga hampir sama dengan kelebihan pupuk organik pada umumnya, diantaranya:

  1. Ramah lingkungan.
  2. Hemat biaya.
  3. Bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapat.
  4. Tidak merusak struktur tanah walaupun sudah diterapkan beberapa kali.
  5. Mudah diserap tanaman karena memiliki bahan pengikat.
  6. Kandungan alkohol hasil fermentasi pada pupuk cair organik baik untuk sterilisasi tanaman, sehingga dapat mencegah tanaman dari serangan penyakit.
  7. Asam giberalat atau giberalin dalam pupuk organik merangsang pertumbuhan tanaman serta memicu proses pembungaan secara serempak.

Penutup

Demikianlah ulasan mengenai pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga. Meski dalam pembuatannya membutuhkan waktu yang lama serta menuntut usaha kita. Tetapi, hasil manis yang diperoleh jika berhasil akan membayar jerih payah kita salama ini. Terlebih, melalui pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk selain baik untuk tanaman juga ikut turut menjaga lingkungan. Selamat mencoba ya!