Cara Pupuk Singkong
Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman. Tanpa pupuk, tanaman tidak akan tumbuh dengan optimal. Salah satu tanaman yang membutuhkan pupuk adalah singkong. Singkong adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Berikut ini adalah cara untuk memupuk singkong dengan baik dan benar.
1. Menentukan Jenis Pupuk
Sebelum memupuk singkong, kita harus menentukan jenis pupuk yang akan digunakan. Jenis pupuk yang cocok untuk singkong adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan bersifat ramah lingkungan. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia, seperti urea, SP-36, dan KCl. Pupuk anorganik memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, tetapi bersifat tidak ramah lingkungan.
2. Menentukan Dosis Pupuk
Setelah menentukan jenis pupuk yang akan digunakan, kita harus menentukan dosis pupuk yang tepat. Dosis pupuk yang tepat akan memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman dan menghindari kerusakan akibat overdosis pupuk. Dosis pupuk yang tepat untuk singkong adalah sebagai berikut:
– Pupuk organik: sebanyak 5-10 ton per hektar
– Pupuk anorganik: sebanyak 100-200 kg per hektar
Dosis pupuk organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik disebabkan oleh kandungan nutrisi yang lebih rendah pada pupuk organik.
3. Waktu Pemberian Pupuk
Waktu pemberian pupuk juga sangat penting untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Pupuk dapat diberikan pada saat tanam atau setelah tanam. Pemberian pupuk pada saat tanam akan memberikan nutrisi yang cukup pada awal pertumbuhan tanaman. Sedangkan pemberian pupuk setelah tanam akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pada saat pertumbuhan dan pembentukan umbi.
4. Cara Pemberian Pupuk
Cara pemberian pupuk juga perlu diperhatikan agar nutrisi dapat diserap oleh tanaman dengan baik. Pupuk dapat diberikan secara merata pada lahan atau dengan cara menaburkan pupuk pada sekitar tanaman. Pemberian pupuk pada sekitar tanaman akan memudahkan tanaman untuk menyerap nutrisi.
5. Penambahan Pupuk Secara Berkala
Selain memberikan pupuk pada awal tanam dan setelah tanam, penambahan pupuk secara berkala juga diperlukan untuk menjaga nutrisi tanaman. Pupuk dapat ditambahkan setiap 2-3 bulan sekali dengan dosis yang lebih rendah dari dosis awal.
6. Pemupukan Daun
Pemupukan daun juga dapat dilakukan untuk memberikan nutrisi yang cepat diserap oleh tanaman. Pemupukan daun dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk pada daun tanaman. Pemupukan daun dapat dilakukan setiap 1-2 minggu sekali dengan dosis yang rendah.
7. Penyiraman Setelah Pemberian Pupuk
Setelah memberikan pupuk, tanaman perlu disiram agar nutrisi dapat diserap oleh tanaman dengan baik. Penyiraman dilakukan setelah pemberian pupuk dan dapat dilakukan setiap hari atau setiap 2-3 hari sekali tergantung pada kondisi tanah dan cuaca.
Kesimpulan
Pupuk sangat penting dalam budidaya singkong. Jenis pupuk, dosis pupuk, waktu pemberian pupuk, cara pemberian pupuk, penambahan pupuk secara berkala, pemupukan daun, dan penyiraman setelah pemberian pupuk adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memupuk singkong. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita dapat memupuk singkong dengan baik dan benar sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan hasil yang baik.
Referensi
1. “Pupuk Organik Cair untuk Meningkatkan Produksi Singkong” oleh Yohanes Bambang, dkk. (Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, Volume 36, Nomor 3, September 2017).
2. “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Singkong” oleh Siti Nurhayati, dkk. (Jurnal Agronomi Indonesia, Volume 44, Nomor 1, April 2016).
3. “Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Produksi Singkong” oleh Eko Prasetyo, dkk. (Jurnal Agroekoteknologi, Volume 7, Nomor 1, Juni 2019).