Cara Pemupukan Larikan

Cara Pemupukan Larikan

Cara Pemupukan Larikan

Larikan atau yang juga dikenal dengan sebutan kacang hijau merupakan salah satu jenis tanaman yang sering ditanam di Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai sumber protein nabati, sumber energi, serta sumber serat. Agar larikan dapat tumbuh optimal, maka diperlukan pemupukan yang tepat. Berikut ini adalah cara pemupukan larikan yang dapat dilakukan.

Pemilihan Pupuk

Pemilihan pupuk yang tepat menjadi faktor penting dalam pemupukan larikan. Ada dua jenis pupuk yang dapat digunakan, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang, kompos, atau sisa-sisa tanaman. Sedangkan pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan-bahan kimia seperti urea, TSP, dan KCl.

Untuk pemupukan larikan, sebaiknya menggunakan pupuk organik karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik juga dapat meningkatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah. Selain itu, pupuk organik juga dapat meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah yang berguna untuk membantu pemecahan bahan organik menjadi unsur hara yang lebih mudah diserap oleh tanaman.

Waktu Pemupukan

Waktu pemupukan juga menjadi faktor penting dalam pemupukan larikan. Pemupukan larikan sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam. Hal ini dilakukan agar larikan dapat tumbuh optimal dan dapat menghasilkan kacang hijau yang berkualitas.

Selain itu, pemupukan juga dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 6-7 minggu setelah tanam. Pemupukan pada saat ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mempercepat pembentukan kacang hijau.

Dosis Pemupukan

Dosis pemupukan juga menjadi faktor penting dalam pemupukan larikan. Dosis pemupukan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan menghasilkan kacang hijau yang berkualitas.

Untuk pemupukan larikan menggunakan pupuk organik, dosis yang disarankan adalah sekitar 2-3 ton per hektar. Sedangkan untuk pupuk anorganik, dosis yang disarankan adalah sekitar 100-150 kg per hektar.

Dalam pemberian pupuk anorganik, sebaiknya menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15. Pupuk ini mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman larikan.

Cara Pemupukan

Cara pemupukan yang tepat juga menjadi faktor penting dalam pemupukan larikan. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara disebar atau disuntikkan.

Untuk pemupukan dengan cara disebar, pupuk dihamburkan secara merata pada permukaan tanah. Kemudian, pupuk ditekan ke dalam tanah dengan menggunakan alat seperti cangkul atau bajak.

Sedangkan untuk pemupukan dengan cara disuntikkan, pupuk dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat pada tanah. Kemudian, lubang ditutup kembali dengan tanah.

Pemupukan Tambahan

Pemupukan tambahan dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 10-14 hari setelah pemupukan pertama dilakukan. Pemupukan tambahan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman.

Dalam pemupukan tambahan, sebaiknya menggunakan pupuk yang mengandung unsur hara nitrogen. Pupuk yang dapat digunakan antara lain urea atau ammonium sulfat. Dosis pemupukan tambahan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Kesimpulan

Pemupukan larikan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman larikan. Pemilihan pupuk yang tepat, waktu pemupukan, dosis pemupukan, cara pemupukan, dan pemupukan tambahan menjadi faktor penting dalam pemupukan larikan. Dengan melakukan pemupukan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan menghasilkan kacang hijau yang berkualitas.

Referensi

1. “Pemupukan Larikan: Teknik dan Strategi yang Efektif” oleh Muhammad Haris. Buku ini membahas secara detail teknik dan strategi yang efektif untuk pemupukan larikan. Dilengkapi dengan contoh kasus dan analisis yang mendalam.

2. “Pemupukan Larikan untuk Pertanian Berkelanjutan” oleh I Made Sudarma. Artikel ini membahas pentingnya pemupukan larikan dalam pertanian berkelanjutan dan memberikan tips praktis dalam pemupukan larikan yang efektif.

3. “Pemupukan Larikan: Mengoptimalkan Pertumbuhan Tanaman dan Kualitas Hasil Panen” oleh T. P. Gunawan. Buku ini memberikan panduan praktis dalam pemupukan larikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan kualitas hasil panen. Dilengkapi dengan contoh kasus dan penjelasan ilmiah yang mudah dipahami.