Cara Pemberian Pupuk Yang Tepat Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Adalah

Cara Pemberian Pupuk Yang Tepat Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Adalah

Cara Pemberian Pupuk Yang Tepat Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Adalah

Pendahuluan

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang sering dibudidayakan di Indonesia. Selain bergizi tinggi, kedelai juga memiliki manfaat untuk kesehatan manusia sebagai sumber protein nabati. Namun, untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, dibutuhkan penggunaan pupuk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman kedelai. Pada artikel ini, akan dibahas mengenai cara pemberian pupuk yang tepat untuk budidaya tanaman kedelai.

1. Analisis Tanah

Sebelum memberikan pupuk pada tanaman kedelai, sebaiknya dilakukan analisis tanah terlebih dahulu. Analisis tanah berguna untuk mengetahui kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman kedelai. Dalam analisis tanah dapat diketahui pH tanah, kadar unsur hara makro dan mikro, serta ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.

a. Pengambilan Sampel Tanah

Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah dari beberapa titik pada lahan budidaya. Setiap titik pengambilan sampel harus diambil pada kedalaman yang sama, yaitu sekitar 20-30 cm dari permukaan tanah. Setelah itu, campurkan semua sampel tanah menjadi satu dan jadikan sebagai satu wadah sampel tanah.

b. Pengiriman Sampel Tanah

Sampel tanah yang telah diambil dan dicampurkan, sebaiknya dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan analisis tanah. Pengiriman sampel tanah harus dilakukan dengan hati-hati agar kondisi sampel tetap terjaga dengan baik.

2. Jenis Pupuk yang Digunakan

Setelah mengetahui kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman kedelai dari hasil analisis tanah, selanjutnya adalah memilih jenis pupuk yang tepat untuk diberikan pada tanaman. Terdapat dua jenis pupuk yang dapat diberikan pada tanaman kedelai, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

a. Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, dan limbah pertanian. Pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang lebih lengkap dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian pupuk organik dapat dilakukan sebelum tanam atau dicampurkan dengan tanah.

b. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia seperti urea, SP-36, dan KCl. Pupuk anorganik memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi dan cepat diserap oleh tanaman. Pemberian pupuk anorganik dapat dilakukan secara teratur selama masa tanam.

3. Cara Pemberian Pupuk

Setelah mengetahui jenis pupuk yang akan digunakan, selanjutnya adalah cara pemberian pupuk yang tepat agar tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang maksimal.

a. Pemberian Pupuk Sebelum Tanam

Pemberian pupuk sebelum tanam dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan awal tanaman. Pupuk organik dapat diberikan pada lahan sebelum tanam dan dicampurkan dengan tanah. Sedangkan pupuk anorganik dapat diberikan pada lahan sebelum tanam dengan cara ditaburkan pada permukaan tanah dan dicampurkan dengan tanah.

b. Pemberian Pupuk Selama Masa Tanam

Pemberian pupuk selama masa tanam dilakukan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman kedelai. Pupuk anorganik dapat diberikan secara teratur setiap 2-3 minggu sekali dengan cara ditaburkan pada permukaan tanah dan dicampurkan dengan tanah. Sedangkan pupuk organik dapat diberikan secara teratur setiap 1-2 bulan sekali dengan cara disebar pada tanah yang telah digemburkan.

Kesimpulan

Pemberian pupuk yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil panen yang maksimal pada budidaya tanaman kedelai. Sebelum memberikan pupuk, sebaiknya dilakukan analisis tanah terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Setelah mengetahui kebutuhan unsur hara, selanjutnya adalah memilih jenis pupuk yang tepat dan melakukan cara pemberian pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan cara tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya tanaman kedelai.

Referensi

1. “Pupuk Organik dan Pupuk Hayati” karya Dr. Ir. H. Yudi Widodo, M.Si. Buku ini membahas tentang penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati dalam budidaya tanaman, termasuk kedelai. Di dalamnya terdapat informasi tentang jenis-jenis pupuk organik dan hayati yang sesuai untuk tanaman kedelai serta cara penggunaannya yang tepat.

2. “Panduan Praktis Budidaya Kedelai” karya Ir. H. Abdul Kadir, M.Si. Buku ini memberikan panduan lengkap tentang budidaya kedelai, mulai dari persiapan lahan, pemilihan varietas, pemupukan, pengairan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Di dalamnya juga terdapat informasi tentang cara pemberian pupuk yang tepat untuk tanaman kedelai.

3. “Teknik Pemupukan Tanaman” karya Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.Sc. Buku ini membahas secara detail tentang teknik pemupukan tanaman, termasuk kedelai. Di dalamnya terdapat informasi tentang jenis-jenis pupuk yang diperlukan oleh tanaman kedelai serta cara pemberiannya yang tepat agar dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh kasus pemupukan pada tanaman kedelai yang berhasil meningkatkan hasil panen.