Cara Pemakaian Pupuk SP 36
Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan hasil pertanian. Salah satu jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk SP 36. Pupuk SP 36 terdiri dari unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk ini sangat cocok digunakan untuk tanaman padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan. Namun, pemakaian pupuk SP 36 haruslah tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut adalah cara pemakaian pupuk SP 36 yang benar.
1. Menentukan Jumlah Pupuk SP 36 yang Dibutuhkan
Sebelum menggunakan pupuk SP 36, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Jumlah pupuk yang dibutuhkan tergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam dan luas lahan yang akan digunakan. Untuk tanaman padi, dosis pupuk SP 36 yang dianjurkan adalah sekitar 200-250 kg per hektar. Sedangkan untuk tanaman jagung, dosis pupuk SP 36 yang dianjurkan adalah sekitar 100-150 kg per hektar. Sedangkan untuk tanaman sayuran dan buah-buahan, dosis pupuk SP 36 yang dianjurkan adalah sekitar 75-100 kg per hektar.
2. Membagi Pupuk SP 36 Menjadi Beberapa Bagian
Setelah menentukan jumlah pupuk yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah membagi pupuk SP 36 menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan agar pupuk dapat tersebar merata di seluruh lahan. Pupuk SP 36 dapat dibagi menjadi 2-3 bagian tergantung dari luas lahan yang akan digunakan. Contohnya, jika lahan yang akan digunakan memiliki luas 1 hektar, maka pupuk SP 36 dapat dibagi menjadi 2-3 bagian.
3. Melakukan Pengolahan Tanah
Setelah membagi pupuk SP 36 menjadi beberapa bagian, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah dilakukan agar pupuk dapat terserap dengan baik oleh tanaman. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti traktor atau cangkul. Tanah yang sudah digemburkan dan diratakan akan memudahkan penyebaran pupuk.
4. Menyebar Pupuk SP 36
Setelah melakukan pengolahan tanah, langkah selanjutnya adalah menyebar pupuk SP 36. Pupuk SP 36 dapat disebarkan secara manual atau menggunakan alat sebar yang khusus. Pupuk SP 36 yang telah dibagi menjadi beberapa bagian dapat disebarkan secara merata di seluruh lahan. Pastikan pupuk tidak menumpuk di satu tempat karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.
5. Menutup Pupuk dengan Tanah
Setelah pupuk SP 36 disebarkan secara merata, langkah selanjutnya adalah menutup pupuk dengan tanah. Hal ini dilakukan agar pupuk dapat terserap dengan baik oleh tanaman. Tanah yang menutupi pupuk harus diratakan agar pupuk tidak terkena sinar matahari secara langsung.
6. Memberikan Air Secukupnya
Setelah menutup pupuk dengan tanah, langkah terakhir adalah memberikan air secukupnya. Air sangat penting dalam menyerap nutrisi dari pupuk ke dalam tanah. Pastikan tanah tetap lembab dan tidak terlalu kering atau terlalu basah.
Kesimpulan
Pupuk SP 36 adalah pupuk yang sangat berguna dalam meningkatkan hasil pertanian. Namun, pemakaian pupuk SP 36 haruslah tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal. Cara pemakaian pupuk SP 36 yang benar adalah menentukan jumlah pupuk yang dibutuhkan, membagi pupuk SP 36 menjadi beberapa bagian, melakukan pengolahan tanah, menyebar pupuk SP 36 secara merata, menutup pupuk dengan tanah, dan memberikan air secukupnya. Dengan cara pemakaian yang benar, hasil pertanian yang optimal dapat dicapai.
Referensi
1. “Penggunaan Pupuk SP-36 untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman” oleh Ida Bagus Gede Suwija. Artikel ini membahas cara pemakaian pupuk SP-36 untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara efektif.
2. “Pupuk SP-36: Fungsi, Manfaat, dan Cara Pengaplikasiannya” oleh Agus Sukiswanto. Buku ini memberikan penjelasan lengkap tentang fungsi, manfaat, dan cara pengaplikasian pupuk SP-36 pada tanaman.
3. “Pupuk SP-36: Cara Pemakaian dan Dosis yang Tepat” oleh Teguh Santoso. Buku ini memberikan informasi tentang cara pemakaian dan dosis yang tepat untuk pupuk SP-36 pada berbagai jenis tanaman.

