Cara Menanam Empon Empon

Cara Menanam Empon Empon

Cara Menanam Empon-Empon

Empon-empon merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan bumbu dapur. Beberapa jenis empon-empon yang sering digunakan di Indonesia antara lain jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak. Selain digunakan sebagai bahan bumbu dapur, empon-empon juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Oleh karena itu, menanam empon-empon di pekarangan rumah bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bahan bumbu dapur sekaligus sebagai tanaman obat.

Berikut adalah cara menanam empon-empon:

Persiapan Lahan

Persiapan lahan merupakan hal yang penting dalam menanam empon-empon. Pastikan lahan yang akan digunakan sudah bersih dari gulma dan sampah-sampah lainnya. Selain itu, pastikan juga lahan tersebut memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang di lahan tersebut. Empon-empon membutuhkan tanah yang gembur dan subur. Oleh karena itu, tambahkan pupuk kandang atau kompos ke dalam tanah sebelum menanam.

Pemilihan Bibit

Pilih bibit empon-empon yang berkualitas. Carilah bibit yang memiliki akar dan tunas yang sehat. Pastikan bibit tersebut tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Bibit empon-empon yang terlalu kecil akan sulit tumbuh, sedangkan bibit yang terlalu besar akan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.

Penanaman

Setelah persiapan lahan dan pemilihan bibit selesai, langkah selanjutnya adalah menanam bibit empon-empon. Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm. Letakkan bibit empon-empon ke dalam lubang dan tutup dengan tanah. Setelah menanam, siram bibit dengan air secukupnya.

Perawatan

Empon-empon membutuhkan perawatan yang baik agar tumbuh dengan baik. Pastikan tanah selalu lembab, namun jangan terlalu basah. Siram bibit empon-empon secara teratur, terutama pada musim kemarau. Empon-empon juga membutuhkan sinar matahari yang cukup. Oleh karena itu, pastikan bibit empon-empon ditanam di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

Pemanenan

Empon-empon dapat dipanen setelah 7-8 bulan setelah penanaman. Jahe, kunyit, dan lengkuas dapat dipanen setelah umbi-umbinya mencapai ukuran yang diinginkan. Sedangkan temulawak dapat dipanen setelah daun-daunnya menguning dan mengering. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan tunas tanaman.

Pengolahan

Setelah dipanen, empon-empon dapat diolah menjadi bahan bumbu dapur atau obat-obatan. Empon-empon dapat dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bumbu dapur atau obat-obatan. Empon-empon juga dapat diolah menjadi minuman seperti jamu atau teh.

Kesimpulan

Menanam empon-empon di pekarangan rumah dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bahan bumbu dapur sekaligus sebagai tanaman obat. Persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, perawatan, pemanenan, dan pengolahan merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanam empon-empon. Selain itu, empon-empon juga membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang gembur dan subur. Dengan perawatan yang baik, empon-empon dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang berkualitas.

Referensi

1. “Panduan Lengkap Menanam Empon-Empon” oleh Ibu Ida, diterbitkan oleh Penebar Swadaya
2. “Budidaya Empon-Empon” oleh Bambang Suryanto, diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka
3. “Mengenal Tanaman Empon-Empon” oleh Dwi Astuti, diterbitkan oleh PT. Penebar Swadaya.