Cara Membuat Pupuk Kotoran Walet
Walet merupakan jenis burung yang sangat populer di Indonesia, terutama di daerah Sulawesi dan Kalimantan. Selain dianggap sebagai burung yang memiliki nilai estetika dan suara yang merdu, burung walet juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena sarang walet dianggap sebagai bahan baku utama dari minuman yang sangat terkenal, yaitu bird’s nest.
Namun, tidak hanya sarang walet yang memiliki nilai ekonomi, tetapi juga kotoran walet yang biasanya dibuang begitu saja. Kotoran walet ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik yang berkualitas. Dalam artikel ini, akan dijelaskan bagaimana cara membuat pupuk kotoran walet yang baik dan efektif.
Bahan-bahan yang Dibutuhkan
Untuk membuat pupuk kotoran walet, ada beberapa bahan yang dibutuhkan, antara lain:
- Kotoran walet segar
- Jerami
- Em4 atau mikroorganisme efektif
- Arang
- Air
Proses Pembuatan Pupuk Kotoran Walet
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pupuk kotoran walet:
1. Persiapan Bahan
Pertama-tama, siapkan kotoran walet segar yang masih basah. Jangan menggunakan kotoran walet yang sudah kering karena kandungan nutrisinya sudah berkurang. Selain itu, siapkan juga jerami yang dicacah halus, arang, dan air.
2. Campurkan Bahan
Setelah semua bahan siap, campurkan kotoran walet dengan jerami dan arang. Perbandingan antara kotoran walet, jerami, dan arang adalah 1:1:1. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan baik.
3. Tambahkan Mikroorganisme Efektif
Setelah bahan tercampur dengan baik, tambahkan mikroorganisme efektif atau EM4. EM4 adalah jenis mikroorganisme yang dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan organik dan meningkatkan kualitas pupuk. Tambahkan EM4 secukupnya, sekitar 1 liter per 10 kg campuran bahan.
4. Tambahkan Air
Setelah itu, tambahkan air secukupnya hingga campuran bahan menjadi lembab. Pastikan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Kemudian, tutup rapat campuran bahan dengan plastik atau kain agar tidak terkena sinar matahari langsung.
5. Biarkan Fermentasi Berlangsung
Setelah campuran bahan ditutup rapat, biarkan fermentasi berlangsung selama 2-3 minggu. Selama proses fermentasi, pastikan untuk membuka tutup campuran bahan setiap beberapa hari untuk memeriksa kelembaban dan mengaduk bahan agar fermentasi berjalan merata.
6. Pupuk Kotoran Walet Siap Digunakan
Setelah 2-3 minggu, pupuk kotoran walet sudah siap digunakan. Pupuk ini sangat baik untuk tanaman, terutama untuk tanaman buah-buahan dan sayuran. Sebelum digunakan, pupuk dapat dicampurkan dengan tanah atau diberikan langsung ke tanaman.
Keuntungan Menggunakan Pupuk Kotoran Walet
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan pupuk kotoran walet, antara lain:
- Lebih ramah lingkungan karena terbuat dari bahan organik
- Meningkatkan kualitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman
- Menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman secara alami
- Meningkatkan produktivitas tanaman
- Mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia
Kesimpulan
Pupuk kotoran walet adalah salah satu jenis pupuk organik yang berkualitas tinggi dan mudah dibuat. Dengan menggunakan pupuk kotoran walet, kita dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, pupuk ini juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman secara alami. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba membuat pupuk kotoran walet sendiri di rumah.
Referensi
1. “Membuat Pupuk Organik Cair dari Kotoran Walet” oleh Aris Munandar, diterbitkan oleh Penebar Swadaya
2. “Teknik Pembuatan Pupuk Kotoran Burung Walet” oleh Ir. Asep Suhendar, M.Si, diterbitkan oleh Balai Penelitian Ternak, Ciawi
3. “Pemanfaatan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik untuk Pertanian” oleh Dian Fajar, diterbitkan oleh Jurnal Ilmiah Pertanian (JIP) Vol. 8 No. 1 (2015)