Cara Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Cara Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Cara Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Pupuk kandang kambing adalah salah satu jenis pupuk organik yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Namun, pupuk kandang kambing mentah biasanya memiliki aroma yang tidak sedap dan mengandung banyak patogen yang bisa membahayakan tanaman dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, fermentasi pupuk kandang kambing menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum memulai proses fermentasi, ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan, antara lain:

– Pupuk kandang kambing segar
– Ember atau wadah berukuran besar
– Air bersih
– EM4 (Effective Microorganisms)
– Kapur pertanian
– Arang kayu
– Plastik atau kain penutup

Langkah-langkah Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Berikut adalah langkah-langkah fermentasi pupuk kandang kambing:

1. Persiapan Pupuk Kandang Kambing

Pertama-tama, persiapkan pupuk kandang kambing segar dengan jumlah yang cukup untuk dijadikan bahan fermentasi. Pastikan pupuk kandang kambing yang digunakan tidak tercampur dengan bahan kimia atau bahan lain yang berpotensi membahayakan tanaman.

2. Persiapan Wadah Fermentasi

Siapkan wadah berukuran besar, seperti ember, yang bisa menampung seluruh pupuk kandang kambing yang akan diolah. Pastikan wadah tersebut bersih dan bebas dari kotoran atau benda lain yang bisa mengganggu proses fermentasi.

3. Campurkan EM4 dan Kapur Pertanian

Tambahkan EM4 dan kapur pertanian ke dalam wadah fermentasi. EM4 adalah campuran mikroorganisme yang berfungsi untuk mempercepat proses fermentasi dan mengurangi bau tidak sedap. Sementara itu, kapur pertanian berfungsi untuk menetralkan pH pupuk kandang kambing yang biasanya bersifat asam.

4. Tambahkan Arang Kayu

Tambahkan arang kayu ke dalam wadah fermentasi. Arang kayu berfungsi untuk menyerap kelembaban dan mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan oleh pupuk kandang kambing.

5. Tambahkan Air

Tambahkan air ke dalam wadah fermentasi hingga seluruh pupuk kandang kambing terendam. Pastikan air yang digunakan bersih dan bebas dari bahan kimia atau bahan lain yang berpotensi membahayakan tanaman.

6. Aduk Campuran

Aduk campuran secara merata menggunakan tangan atau alat pengaduk hingga semua bahan tercampur dengan baik.

7. Tutup Wadah

Tutup wadah fermentasi menggunakan plastik atau kain penutup. Pastikan penutup rapat agar tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah. Udara yang masuk ke dalam wadah bisa mengganggu proses fermentasi dan menyebabkan pupuk kandang kambing tidak terfermentasi dengan baik.

8. Simpan Wadah Fermentasi di Tempat yang Tepat

Simpan wadah fermentasi di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan simpan wadah fermentasi di tempat yang terlalu lembab atau terlalu panas. Pastikan suhu wadah fermentasi stabil dan tidak berubah-ubah.

9. Tunggu Hingga Fermentasi Selesai

Tunggu hingga proses fermentasi selesai. Proses fermentasi bisa memakan waktu antara 2-4 minggu, tergantung pada kondisi lingkungan dan kualitas pupuk kandang kambing yang digunakan. Selama proses fermentasi, sebaiknya tidak membuka penutup wadah agar tidak mengganggu proses fermentasi.

10. Cek Kualitas Pupuk Kandang Kambing yang Sudah Difermentasi

Cek kualitas pupuk kandang kambing yang sudah difermentasi. Pupuk kandang kambing yang sudah difermentasi seharusnya memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat dan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan pupuk kandang kambing mentah. Selain itu, pupuk kandang kambing yang sudah difermentasi juga lebih aman dan lebih mudah diserap oleh tanaman.

Kesimpulan

Fermentasi pupuk kandang kambing adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah aroma yang tidak sedap dan patogen pada pupuk kandang kambing mentah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, pupuk kandang kambing bisa diolah menjadi pupuk organik yang berkualitas dan aman untuk digunakan pada tanaman. Selain itu, fermentasi pupuk kandang kambing juga bisa membantu mengurangi limbah peternakan dan meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar.

Referensi

1. “Pemanfaatan Pupuk Kandang Dalam Pertanian Organik” oleh Nurul Hidayati, Jurnal Agroekoteknologi, Vol. 4, No. 2, 2016.
2. “Pemanfaatan Pupuk Kandang Kambing sebagai Alternatif Pupuk Organik pada Tanaman Cabai Merah” oleh Rizki Amalia, Jurnal Ilmiah Pertanian, Vol. 2, No. 1, 2018.
3. “Fermentasi Pupuk Kandang Kambing dengan Em4 dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi” oleh Monica Yunita, Jurnal Agroindustri, Vol. 1, No. 2, 2018.