Halo Sobat Tani, kali ini kita akan membincang seputar jagung. Tentu, tanaman satu ini tidak asing lagi bagi kita. Pasalnya, selain mudah didapat, banyak juga olahan makanan yang bisa dibuat darinya. Bahkan, jagung termasuk salah satu tanaman pangan karena mengandung karbohidrat yang tinggi. Lalu, kalau manfaatnya bagaimana? Penasaran kan? Okelah, simak ulasan sinautani.com berikut ini ya!
Asal Usul Tanaman Jagung
Melansir dari (Gepts, 2004) “Crop Domestication as a Long-term Selection Experiment”, dimuat dalam “Plant Breeding Reviews”, bahwa berdasarkan studi ilmu arkeologi, sejak zaman primitif, tepatnya 7.000 tahun yang lalu, masyarakat di bagian selatan Meksiko, Amerika Tengah, telah membudidayakan jagung. Hal itu disimpulkan setelah ditemukannya sisa-sisa tongkol jagung kuno yang diperkirakan telah berusia 6250 tahun di Gua Guila Naquitz, Lembah Oaxaca. Karenanya, selain menunjukkan adanya budidaya jagung di masa lalau, juga menjadikannya sebagai penemuan tongkol jagung tertua di dunia.
Penemuan itu pun semakin menguatkan dugaan sebelumnya, bahwa budidaya jagung telah dilakukan sejak dulu kala oleh suku Maya dan Olmek. Konon, merekalah yang kemudian membudidayakan jagung hingga akhirnya menyebar ke seantero Amerika Tengah. Lantas, memasuki abad ke-15, tepatnya ketika orang-orang Eropa mengekspansi berbagai kawasan di benua Amerika, barulah tanaman jagung kemudian banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di dunia.
Masuknya Jagung ke Indonesia
Di sekitar abad ke-16, tanaman jagung kemudian memasuki Indonesia. Melansir nusantarareview.com, tanaman ini dibawa oleh penjelajah dari Portugis. Kemudian, penamaan untuk tanaman ini pun beragam di berbagai daerah. Akan tetapi, untuk nama jagung sebagai bahasa Indonesia, menurut Denys Lombard (1996) dalam buku “Jaringan Asia”, berasal dari singkatan kata “Jawa Agung”, karena riwayat mengenai asal nama tersebut cukup tua sejak masa kerajaan Kadiri pra-Majapahit.
Kandungan Nutrisi
Merujuk pada publikasi Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jagung memiliki banyak kandungan nutrisi. Berikut ini, kandungan gizi yang ada pada 100 gram jagung:
- Air: 12 gr
- Vitamin A: 510 SI
- Vitamin B1: 0,38 mg
- Besi: 2,4 mg
- Fosfor: 256 mg
- Kalsium: 10 mg
- Karbohidrat: 73,7 gr
- Lemak: 3,9 gr
- Protein: 9,2 gr
- Kalori: 355 kalori
Meski dibandingkan beras kandungan karbohidrat dalam jagung lebih sedikit, tetapi jagung mempunyai kandungan protein lebih banyak.
Manfaat Jagung
Banyaknya kandungan nutrisi pada jagung menjadikannya diyakini memiliki banyak manfaat. Bahkan, mengutip alodokter.com, jagung mengandung antioksidan yang tinggi dibanding biji-bijian lainnya. Sebab, jagung banyak mengandung phytic acid, asam ferulat, dan zat antosianin yang mempengaruhi warna jagung, serta lutein dan zat zeaxanthin sebagai karotenoid.
Karenanya, jagung memiliki banyak manfaat bagi tubuh lantaran selain mengandung banyak nutrisi, juga mengandung sejumlah senyawa bioaktif. Lantas, sebenarnya manfaat jagung untuk kesehatan tubuh apa aja sih?
- Meminimalisir resiko penyakit divertikulosis
Disebutkan dalam beberapa hasil penelitian, jagung mampu mencegah penyakit divertikulosis. Sebagaimana sebuah penelitian yang dilakukan pada 47.228 pria yang selama 18 tahun sering mengonsumi popcorn, menunjukkan terhindar dari resiko penyakit divertikulosis hingga 28 persen. Akan tetapi, masih memerlukan penelitian yang lebih dalam untuk mengetahui manfaat jagung dalam mencegah penyakit divertikulosis.
- Menyehatkan mata
Kandungan karotenoid dalam jagung, seperti lutein dan zeaxanthin, baik untuk menjaga kesehatan mata, sekaligus menangkal kerusakan sel mata. Sehingga, salah satu manfaat jagung adalah mencegah katarak dan degenerasi makula. Kedua penyakit itu umumnya bahkan mampu menyebabkan kebutaan, dikarenakan penuaan dan kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, jagung dapat menjadi pilihan sayur untuk memenuhi nutrisi tubuh.
- Membantu mengobati depresi
Mungkin banyak yang berpikir bila makanan tidak cukup berpengaruh mengobati sakit mental, khusunya depresi. Bahkan, hingga sekarang, nutrisi atau pola makan tertentu juga diyakini tidak mampu menyembuhkan depresi.
Kendati demikian, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa nutrisi yang baik mampu menjaga kesehatan mental. Tak terkecuali jagung, termasuk kelompok padi-padian utuh yang mengandung nutrisi esensial yang dibutuhkan otak, seperti asam lemak omega-3, vitamin B, dan karbohidrat kompleks. Sehingga, jagung dapat menjadi makanan pelengkap untuk mengobati depresi.
- Menyehatkan jantung
Menurut kebanyakan orang, mengonsumsi jagung sebagai pengganti nasi putih diyakini mampu meminimalisir resiko penyakit jantung. Sebab, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein seperti jagung, serta menghindari lemak jahat, bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
- Mengontrol kadar gula darah
Bagi penderita diabetes, jagung termasuk salah satu sayuran yang disarankan untuk dikonsumsi. Sebab, meski sebagai sumber karbohidrat, tetapi karbohidrat yang terdapat dalam jagung merupakan karbohidrat kompleks yang baik untuk kesehatan. Biasanya, karbohidrat jenis ini didapat dari sayuran yang mengandung pati seperti jagung. Oleh karena itu, termasuk kelompok makanan dengan indeks glikemik rendah, jagung baik dikonsumsi bagi orang yang mengalami prediabetes yang beresiko terkena diabetes tipe 2.
- Membantu mengobati konstipasi
Konstipasi atau yang lebih umum disebut sembelit, menuntut penderitanya untuk memperbanyak gerak dan banyak minum air putih. Tak ketinggalan, asupan makanan pun tak boleh sembarangan, yakni dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi, semisal jagung. Karenanya, jagung merupakan salah satu obat pencahar alami untuk mengobati sembelit. Melansir alodokter.com, popcorn sebagai olahan jagung, disebutkan dapat menjadi pilihan makanan untuk mengobati sembelit. Asalkan, tidak dicampur dengan garam dan mentega.
- Dapat diolah menjadi MPASI
Jagung, menurut American Academy of Pediatrics, aman dikonsumsi bayi, sehingga jagung baik diolah menjadi MPASI. Bahkan, mengutip Baby Center, jagung mempunyai sederet manfaat bagi bayi, diantaranya:
- Menambah berat badan, karena kandungan kalorinya yang tinggi. Bahkan, salah satu manfaatnya juga menjaga berat badan bayi tetap normal.
- Meningkatkan fungsi otak, lantaran zat besi, magnesium, potasium, dan magnesium dalam jagung baik untuk perkembangan otak, dan fungsi syaraf dan otot.
- Menjaga kesehatan pencernaan, karena serat yang kaya dalam jagung bersifat laxative, yakni melancarkan pencernaan. Sehingga, tidak hanya aman dikonsumsi bayi, tetapi juga dapat mengobati sembelit.
- Mengoptimalkan fungsi mata dan kulit, karena sebagai sumber beta karoten dan kaya vitamin A, jagung bagus untuk mengoptimalkan fungsi mata dan menjaga kesehatan kulit.
- Melindungi sel darah, sebagaimana diketahui bahwa jagung kaya akan antioksidan, sehingga mampu melindungi sel darah dari kerusakan. Selain itu, kandungan ferulic acid, yakni zat anti karsinogenik melawan kanker, juga terdapat dalam jagung.
Penutup
Demikianlah ulasan sinautani.com mengenai seputar manfaat jagung. Bagi Sobat Tani, jagung dapat menjadi pilihan sayuran untuk dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari yang kaya gizi. Selamat bersantap ria!