Cara Mengolah Kotoran Burung Walet Menjadi Pupuk

Cara Mengolah Kotoran Burung Walet Menjadi Pupuk

Cara Mengolah Kotoran Burung Walet Menjadi Pupuk

Burung walet merupakan jenis burung yang hidup di gua dan seringkali dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi para peternak. Selain air liurnya yang diolah menjadi sarang burung walet, kotoran burung walet juga dapat diolah menjadi pupuk organik yang sangat berguna bagi pertanian. Pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran burung walet ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Berikut adalah cara mengolah kotoran burung walet menjadi pupuk organik.

1. Menyiapkan Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan untuk mengolah kotoran burung walet menjadi pupuk organik adalah kotoran burung walet, air bersih, dan bahan pengikat seperti arang atau sekam. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah ember, wadah untuk mencampur, kain saring, dan alat pengaduk.

2. Memisahkan Kotoran Burung Walet dari Sarang

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan kotoran burung walet dari sarang. Kotoran burung walet biasanya menempel pada dinding gua atau pada lantai gua di bawah sarang burung walet. Kotoran burung walet yang telah terkumpul dapat dipindahkan ke dalam ember menggunakan sekop atau alat lainnya.

3. Mencampur Kotoran Burung Walet dengan Air Bersih

Setelah kotoran burung walet terkumpul dalam ember, langkah selanjutnya adalah mencampurkannya dengan air bersih. Perbandingan antara kotoran burung walet dan air bersih adalah 1:1. Sebagai contoh, jika kita memiliki 10 kg kotoran burung walet, maka kita perlu menambahkan 10 liter air bersih. Kemudian aduk campuran tersebut menggunakan alat pengaduk hingga tercampur merata.

4. Menambahkan Bahan Pengikat

Setelah kotoran burung walet tercampur dengan air bersih, selanjutnya tambahkan bahan pengikat seperti arang atau sekam. Bahan pengikat ini berfungsi untuk menyerap kelembaban dan mengurangi bau yang tidak sedap. Perbandingan antara kotoran burung walet dan bahan pengikat adalah 1:1. Sebagai contoh, jika kita memiliki 10 kg kotoran burung walet, maka kita perlu menambahkan 10 kg bahan pengikat. Aduk campuran tersebut menggunakan alat pengaduk hingga tercampur merata.

5. Menunggu Fermentasi

Setelah campuran kotoran burung walet dan bahan pengikat tercampur merata, selanjutnya tutup wadah tersebut dengan kain saring dan biarkan selama 3-4 minggu. Selama proses fermentasi, campuran akan menghasilkan gas yang dapat keluar melalui kain saring. Campuran akan terlihat basah dan berbau tidak sedap selama proses fermentasi.

6. Memindahkan Pupuk Organik ke Wadah Penyimpanan

Setelah proses fermentasi selesai, pupuk organik yang dihasilkan dapat dipindahkan ke wadah penyimpanan seperti kantong plastik atau ember. Pupuk organik dapat digunakan langsung atau disimpan untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.

Penutup

Mengolah kotoran burung walet menjadi pupuk organik memang membutuhkan waktu dan usaha, namun hasil yang didapatkan sangatlah bermanfaat bagi pertanian. Pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran burung walet memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu, mengolah kotoran burung walet menjadi pupuk organik juga dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dan membantu menjaga kebersihan lingkungan.

Referensi

1. “Pemanfaatan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik Ramah Lingkungan” oleh Siti Nur Aini, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Universitas Brawijaya, 2018.

2. “Pemanfaatan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik Cair” oleh A. M. Mulyadi, A. S. Kurniawan, dan T. K. Wibowo, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 2017.

3. “Pemanfaatan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik Padat” oleh Y. H. Wijaya dan R. A. Nugraha, Jurnal Agrotropika, 2016.