Cara Menanam Cabe Rawit Agar Tidak Keriting

Cara Menanam Cabe Rawit Agar Tidak Keriting

Cara Menanam Cabe Rawit Agar Tidak Keriting

Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabai yang banyak digunakan sebagai bahan masakan di Indonesia. Selain rasanya yang pedas, cabe rawit juga mudah ditanam di pekarangan rumah. Namun, seringkali cabe rawit yang kita tanam mengalami keriting pada daunnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti serangga hama, penyakit, atau kesalahan dalam perawatan. Berikut ini adalah cara menanam cabe rawit agar tidak keriting:

1. Persiapan Tanah

Tanah yang baik untuk menanam cabe rawit adalah tanah yang gembur dan subur. Persiapan tanah dilakukan dengan membersihkan area tanam dari gulma dan sampah organik lainnya. Kemudian, tambahkan pupuk kandang atau kompos ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan. Pastikan juga tanah tidak terlalu lembab atau terlalu kering.

2. Benih Cabe Rawit

Benih cabe rawit dapat dibeli di toko pertanian atau diperoleh dari cabe rawit yang sudah matang. Pilih benih cabe rawit yang berkualitas dan sehat. Sebelum menanam, rendam benih cabe rawit dalam air selama 4-6 jam untuk mempercepat perkecambahan.

3. Penanaman

Penanaman cabe rawit dilakukan dengan cara menyiapkan lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm. Jarak antar lubang tanam sebaiknya sekitar 30-40 cm. Masukkan benih cabe rawit ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah. Siram dengan air secukupnya.

4. Penyiraman

Penyiraman cabe rawit perlu dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau. Siram tanaman dengan air secukupnya, hindari penyiraman yang terlalu banyak karena dapat membuat tanaman menjadi busuk. Perhatikan juga kualitas air yang digunakan untuk menyiram, pastikan air yang digunakan tidak terlalu asam atau terlalu alkali.

5. Pemupukan

Pemupukan cabe rawit dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Gunakan pupuk NPK dengan dosis yang sesuai dengan usia tanaman. Pupuk diberikan pada area sekitar pangkal tanaman dan diaduk dengan tanah menggunakan cangkul atau garpu tanah.

6. Perlindungan dari Hama dan Penyakit

Cabe rawit rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti ulat daun, kutu daun, dan antraknosa. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, gunakan insektisida dan fungisida secara teratur. Pastikan juga tanaman tidak terkena sinar matahari langsung terlalu lama karena dapat membuat daun menjadi keriting.

7. Pemanenan

Pemanenan cabe rawit dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 3-4 bulan. Cabe rawit yang sudah matang dapat dipetik dengan cara mematahkan tangkainya atau dengan menggunakan gunting. Cabe rawit yang sudah dipetik dapat disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering.

Kesimpulan

Menanam cabe rawit tidak sulit, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Beberapa faktor seperti persiapan tanah, pemilihan benih, penyiraman, pemupukan, perlindungan dari hama dan penyakit, serta pemanenan perlu diperhatikan agar cabe rawit yang kita tanam tidak mengalami keriting pada daunnya. Dengan cara yang tepat, kita dapat menikmati hasil panen cabe rawit yang sehat dan lezat.

Referensi

1. “Cara Menanam Cabe Rawit yang Benar dan Tidak Keriting” oleh Iwan Nurwanto, diakses dari https://www.merdeka.com/trending/cara-menanam-cabe-rawit-yang-benar-dan-tidak-keriting.html
2. “Tips Menanam Cabe Rawit dengan Hasil Maksimal” oleh Agustinus Widyahartanto, diakses dari https://www.alodokter.com/tips-menanam-cabe-rawit-dengan-hasil-maksimal
3. “Cara Menanam Cabe Rawit Agar Tidak Keriting dan Berbuah Lebat” oleh Aminah Hasanah, diakses dari https://www.tribunnews.com/lifestyle/2020/06/17/cara-menanam-cabe-rawit-agar-tidak-keriting-dan-berbuah-lebat