Halo Netizen, kali ini Sinautani akan membahas tentang 7 Jenis Pupuk Kimia Andalan Petani. Sebagaimana yang kita telah ketahui selama ini pupuk kimia sangat disukai oleh petani karena beberapa kelebihannya seperti unsur dan senyawanya yang gampang terlarut dan lebih cepat diserap tumbuhan tanpa memerlukan proses penguraian, selain itu takaran haranya lebih tepat dibandingkan dengan pupuk organik (kandang atau kompos).
Saat ini pupuk anorganik banyak jenisnya, sehingga agar efektif dan efisien penggunaanya maka petani dituntut untuk memahami karakter dan sifat-sifat jenis pupuk kimia tersebut.
Berikut 7 jenis pupuk kimia yang terkenal di kalangan petani
1. Pupuk ZA (Zwavelzure Amonium)

Penjelasan:
- Rumus kimia (NH4)2SO4
- Pupuk ZA ialah pupuk yang diproduksi dari asam belerang (S) dan gas amonium (NH4+) sehingga disebut juga pupuk Amonium Sulfat.
- Pupuk ZA mengandung 21% unsur hara makro N (nitrogen) sebagai kation amonium, dan 24 % unsur hara makro sekunder S (sulfur) sebagai anion sulfat. Jadi tiap 100 kg pupuk ZA mengandung 21 kg Nitrogen dan 24% Sulfur.
- Pupuk ZA berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih, merah muda, abu-abu, biru, ke abu-abuan dan kuning.
Sifat-sifat:
- Pupuk ZA bersifat higroskopis (gampang menyerap uap air), terutama pada kelembapan 80 % atau lebih, sehingga gampang larut dalam air dan gampang diserap akar tanaman.
- Reaksinya asam, sehingga kurang baik jika diberikan pada tanah muda (karena rata-rata tanah muda masih asam), atau tanah yang kurang mengandung kalsium (alkali).
- Reaksi kerjanya agak lambat, sehigga cocok apabila dipakai sebagai pupuk dasar.
2. Pupuk KCl (Kalium Klorida)
Penjelasan:
- Rumus kimia KCl
- Pupuk KCl ialah jenis pupuk kimia yang diproduksi dari ekstraksi mineral Kalium.
- Pupuk KCl mengandung 60% K dalam bentuk K2O.
- Pupuk KCl berbentuk bubuk atau serbuk, warnanya merah.
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis, gampang larut dalam air dan gampang diserap akar tanaman.
- Reaksinya netral sampai asam.
- Unsur kloridanya bersifat toksik (racun) bagi tanaman tertentu seperti wortel dan kentang.
- bisa dipakai sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
4. Pupuk Urea (Amonium Carbamide)

Penjelasan:
- Rumus kimia CO(NH2)2
- Pupuk Urea ialah jenis pupuk kimia yang diproduksi dari percampuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang (CO2).
- Pupuk Urea mengandung 46% N. Jadi tiap 100 kg pupuk Urea mengandung 46 kg Nitrogen.
- Pupuk Urea berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih dan merah muda (bersubsidi).
Sifat-sifat:
- Pupuk Urea bersifat higroskopis, sehingga pupuk urea ini gampang larut dalam air dan gampang diserap akar tanaman.
- Reaksinya sedikit asam.
- Selain gampang tercuci oleh air, juga gampang terbakar oleh sinar matahari.
4. Pupuk ZK (Zwavelzure Kali)
Penjelasan:
- Rumus kimia K2SO4
- Pupuk ZK ialah jenis pupuk kimia yang diproduksi dari asam belerang dan kalium, sehingga disebut juga pupuk Kalium Sulfat.
- Pupuk ZK mengandung 50% unsur hara makro K dalam bentuk K2O dan 17 % unsur hara makro sekunder S (sulfur). Jadi tiap 100 kg pupuk ZK mengandung 50 kg Kalium (K) dan 17 kg Sulfur (S).
- Pupuk ZK berbentuk butiran kecil atau serbuk, warnanya putih.
- Kadar klorida maksimal 2,5 %, kadar air maksimal 1%.
Sifat-sifat:
- Pupuk ZK bersifat tidak higroskopis, sehingga bisa disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
- gampang larut dalam air, dan reaksinya netral sampai asam.
- Sumber unsur kalium dengan kadar tinggi, khususnya untuk tanaman yang sensitif terhadap keracunan Klorida, seperti wortel dan kentang. Gunakan ZK, jangan KCl agar tanaman wortel dan kentang anda tidak keracunan unsur klorida.
- bisa dipakai sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
5. Pupuk SP36 (Super Phospate)
Penjelasan:
- Rumus kimia P2O5
- Pupuk SP36 ialah pupuk yang diproduksi dari asam sulfat (belerang) dan fosfat alam.
- Pupuk SP36 mengandung 36% P dalam bentuk P2O5 (fosfat). Jadi tiap 100 kg pupuk SP36 mengandung 36 kg Fosfor (P).
- Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30 %.
- Kadar air maksimal 5 %.
- Pupuk SP36 berbentuk butiran besar, warnanya abu-abu.
Sifat-sifat:
- SP36 bersifat tidak higroskopis, sehingga bisa disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
- Reaksi kimianya tergolong netral.
- Walau sifatnya gampang larut dalam air namun reaksinya lambat, sehingga sangat cocok dipakai untuk pupuk dasar pada tanaman semusim.
- Mudah terbakar oleh sinar matahari.
6. Pupuk NPK PHONSKA (Nitrogen Phospate Kalium)
Penjelasan:
- Rumus kimia NPK
- NPK Phonska berfungsi sebagai pupuk majemuk yang mengandung 15% Nitrogen (N), 15% Fosfat (P2O5) dan 15 Kalium (K2O) serta 10% Sulfur (S).
- Kadar air maksimal 2%.
- Bentuknya butiran dan bewarna merah muda.
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis (gampang menyerap uap air), sehingga gampang larut dalam air dan gampang diserap akar tanaman.
- Reaksi kimianya netral, sehingga bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanah.
- bisa dipakai sebagai pupuk dasar (disebar di dasar bedengan) atau pupuk susulan (kocor atau tugal)
7. Dolomite (Kapur Karbonat)
Penjelasan:
- Rumus kimia (CaMg(CO3)2)
- Dolomit (kapur pertanian) berfungsi sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg, dimana dolomit mengandung 45,6% MgCO3 dan 54,3% CaCO3 atau 21,9% MgO dan 30,4% CaO.
- Bentuknya butiran kasar sampai butiran halus/bubuk, dan bewarna putih ke abu-abuan atau putih kebiru-biruan.
Sifat-sifat:
- Dolomit bersifat higroskopis, sehingga gampang menyerap air dan gampang dihancurkan.
- Reaksi kimianya basa (alkali), yaitu menaikkan pH tanah.
- Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
Penutup
Demikian 7 jenis pupuk kimia yang biasa dipakai oleh para petani di Indonesia. Apabila merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare ke teman-teman semua. terimakasih telah membaca, salam petani indonesia!
SinauTani.com